My Life, My Adventure

Masa-masa itu ada di sini...Hidup Q yang berwarna ada di sini...Terima Kasih, Teman...

Me...

Memory...

Kamis, 02 Desember 2010

Jalan-jalan ke Tjong A Fie Mansion

Profil Tjong A Fie
          Tjong A Fie lahir pada tahun 1860 di Desa Sung Kow, Canton, Cina. Beliau memiliki 3 orang istri dan 10 orang anak. Istri beliau yang pertama berkebangsaan Cina dan tidak memiliki anak. Hal ini menyebabkan Tjong A Fie akhirnya menikah lagi dengan seorang wanita berkebangsaan Pineng. Dari istrinya yang kedua ini, beliau dianugrahi 3 orang anak. Pada tahun 1877, Tjong A Fie meninggalkan kampung halamannya dan merantau ke Sumatera Utara, Indonesia. Di sini beliau menikah lagi dengan seorang gadis peranakan Cina yang berasal dari Binjai dan diakruniai 7 orang putra dan putri.
         Tjong Afie adalah pria berkebangsaan Cina pertaman di SumateraUtara yang diberi kesempatan oleh Pemerintah Kolonial Belanda menjadi seorang Gubernur yang bertugas menangani masalah sosial tentang etnis Cina di Sumatera Utara. Beliau mendedikasikan dirinya untuk kaum Cina yang ada di Medan. Tjong A Fie adalah sosok yang tidak memilih dalam menajalin hubungan sosial dengan suku manapun. Hal ini terbukti dengan hubungan pertemanan beliau dengan Sultan Deli yang berasala dari etnis Melayu. Beliau juga menjalin hubungan sosial dengan masyarakat Eropa yang berada di Medan saat itu. Karena kerendahan hati dan jiwa sosialnya yang tinggi, Tjong A Fie semakin dikenal dan dihormati di Medan saat itu. Namanya juga tersohor sampai di luar Sumatera Utara sendiri.
          Atas usaha dan kerja keras beliau dan kakak Tjong Yong Hian, beliau berdua bekerja sama untuk membangun sebuah perusahaan kereta api The Chow-Chow & Swatow Railyway Co.Ltd. di daerah Tiongkok Selatan yang menghubungkan kedua kota tersebut. Hasil dari kerja keras beliau dan kakanya maka pihak kerajaan memberikan penghargaan kepada belaiu berdua yaitu gambar wajah mereka dijadikan sebagai salah satu mata uang Cina saai itu.
Tjong A Fie meninggal dunia di usianya yang ke 61 tahun, tepatnya pada tanggal 4 Februari 1921 akibat stroke. Rumah yang beliau dan keluarganya tempati yang terletak di Jl. Jend. A. Yani. No. 105, Medan akhirnya dijadikan suatu museum kecil sebagai salah satu objek wisata kota Medan.