My Life, My Adventure

Masa-masa itu ada di sini...Hidup Q yang berwarna ada di sini...Terima Kasih, Teman...

Me...

Memory...

Jumat, 12 Februari 2010

Kapal dan Sekoci

Dulu kami berada dalam sebuah kapal besar. Kapal ini tidak terlalu besar tapi cukuplah untuk menampung semuanya. Menampung segala segala sesuatunya. Mulai dari para penumpangnya sampai semua barang dan harta benda yang menurut kami sama-sama berharga. Orang-orang yang tinggal di kapal ini juga bermacam-macam. Pikiran dan pendapat yang berbeda-beda, tapi kami tetap tinggal bersama. Mencoba tetap bersatu, walaupun banyak halang rintang seklaigus pikiran-pikiran dan kemauan masing-masing penghuninya. Kami tetapb satu.
Suatu kali, tanpa disangka-sangka kapal ini terkena badai. Badai yang cukup ganas. Yang dapat menenggelamkan kapal ini kapan saja. Hanya orang-orang yang berpendirian teguh dan bernai yang mempertahankan kapal ini. Sementara mereka-mereka yang ingin segera keluar dari badai ini, segera berlari menuju sekoci-seckoci yang berada di sisi kapal. Mereka dengan segera menjatuhkan sekoci tersbut dan masuk ke dalamnya , lalu mendayung sekoci itu sejauh dan secepat mungkin. Meninggalkan mereka-mereka yang berjuang mempertahankan kapal tersebut di belakang.
Tapi taukah apa yang terjadi??. Badai tersebut reda. Dan mereka-mereka yang masih tinggal di kapal merasa lega. Walaupun dalam hati mereka, ada rasa marah dan sedih kepada teman-teman mereka yang justru meninggalkan mereka. Sementara para pengecut tadi memasuki zona aman yang lain. Kapal tersbut terus menjauh. Tidak ada yang dapat mereka lakukan. Kapal tersebut akan terus pergi. Jika badai datang lagi mereka berharap tidak akan ada lagi yang pergi meninggalkan mereka hanya demi menikamati zona aman mereka. Mereka selalu berharap, tapi harapan itu juga sia-sia. Ada banyak yang melakuakan hal yang sama dengan mereka-mereka dulu. Berlari meninggalkan masalah mereka. Kapal dan sekoci tidak akan pernah bisa bersatu lagi. Mungkin kapal ini akan karam, dan pada akhirnya semua akan menaiki sekosi masing-masing.
Satu kapal yang memiliki tujuan yang sama pada awalnya, kini harus karam dan tidak akan pernah ada lagi. Mungkin bisa tapi sulit, karena sudah tidak ada tujuan yang sama dari mereka yang di dalamnya...Heeeehhh..Akankah "kapal" kami seperti itu??.. Hilang, karam dan tak berarti???? Aku nggak pengen seperti utu, tapi jika harus terjadi aku pun tak bisa mencegahnya. Jika itu terjadi aku hanya bisa mengucapkan "TERIMA KASIH ATAS PERJALANAN YANG MENYENANGKAN BERSAMA KALIAN, SANGAT DISAYANGKAN MEMANG, TAPI INILAH HIDUP. KITA PUNYA TUJUAN MASING-MASING. SULIT MENYATUKA KEPALA-KEPALA INI. TERIMAKASIH ATAS KENANGAN YANG TAK AKAN TERGANTIKAN"
Semoga sekocimu dan sekociku akan baik-baik saja.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar